Thursday, January 14, 2010

Menjual barang bajakan di kantor aparat

Kalau kalian adalah penikmat barang-barang bajakan, misalnya CD Audio, MP3, VCD, atau DVD, bolehlah mengubah senyum kecut kalian karena tersindir iklan kantor pajak (hare gene beli bajakan? apa kata dunia?) menjadi senyum manis kembali (Kecuali kalau kalian tidak terpengaruh iklan tersebut), setelah membaca cerita berikut ini:

Pada suatu hari yang panas, di sebuah Kantor Pengadilan Negeri, di suatu kota di Indonesia, ketika aku tengah suntuk menunggu giliran sidang yang entah masih berapa lama lagi, masuklah seseorang ke lobi kantor. Di tangannya tergenggam setumpuk CD, sementara sebuah ransel tersampir di pundaknya. Ia mendekatiku lalu katanya: "filmnya bang, baru-baru nih. DVD juga ada, atau mp3 mungkin?"

Sungguh lucu dan aneh. Ada orang menjual barang ilegal di kantor pengadilan. Lalu kataku:
+ :"Kamu ini hebat juga ya, menjual barang bajakan di kantor pengadilan."
- :"Memang kenapa bang? saya juga menawarkan dagangan saya ini di kantor polisi dan di kejaksaan."
+ :"Lah, apa orang-orang di kantor itu pada beli dagangan kamu? Kamu gak takut ditangkap?"
- :"Boro-boro bang, malah mereka pada pesan film-film baru yang ori punya."
(Ori maksudnya original alias asli. Aneh juga yah... bajakan tapi kok asli.)

Kayaknya di TV atau koran sering kita lihat/baca operasi penertiban barang bajakan, tapi ternyata barang itu dijual juga di kantor aparat penegak hukum, diminati pula. Ini aneh apa lucu yah...?
Jadi.. hare gene kagak beli bajakan? apa kata dunia....?

Tuesday, May 26, 2009

Inter-dimensions journey

Sejatinya, jarak yang memisahkan antara suatu tempat dengan tempat yang lain, antara satu planet dengan planet lainnya, satu tata surya dengan tata surya lainnya, dan antara satu galaksi dengan galaksi lainnya, dengan tingkatan dekat, jauh, sangat jauh, dan ultra jauh, terjadi karena kita berada dalam alam 3 dimensi (dimensi ke tiga).

Dalam cara pandang alam dimensi ke tiga, tempat-tempat tersebut berada pada koordinat yang berbeda. Jarak antara titik koordinat itulah yang menentukan jauh dekatnya suatu tempat dari tempat yang lainnya.

Seandainya saja kita mampu membawa diri kita masuk, katakanlah ke dimensi ke empat, maka segala jarak dan keterpisahan tersebut menjadi tidak ada lagi. Alam dimensi ke tiga dalam pandangan 4 dimensi, berada pada satu titik koordinat yang sama. Jadi, Jakarta dan New York, Roma, Paris, Cibaduyut, Kaliurang, Toba, Remboken, dan sebagainya, berada pada satu titik yang sama. Tidak ada jarak lagi diantara mereka. Kita akan mudah saja berpindah dari satu tempat, katakanlah dari Jakarta ke Los Angeles. Hanya perlu waktu sepersekian detik saja.

Perhatikan makhluk-makhluk astral, celestial,atau etheric, seperti jin, malaikat, atau yang sejenisnya. Mahkluk tersebut sudah dari awalnya tidak diciptakan atau berada di alam dimensi ketiga. Sehingga mereka mudah saja melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat. Manusia yang bisa berkomunikasi dengan mereka, biasa menggunakan "kelebihan" makhluk tersebut untuk mencari tahu keadaan, keluarga, dan kejadian di suatu tempat tanpa perlu susah payah pergi ke tempat tersebut.

Kuncinya adalah: ENERGI. Perjalanan antar dimensi (inter-dimensions journey) dapat kita lakukan jika kita memiliki energi yang memadai untuk melakukan itu. Energi yang dimaksud di sini adalah energi alam semesta, energi murni, energi Illahi. Bukan energi artifisial yang berasal dari karbohidrat atau dari proses pembakaran bahan bakar seperti bensin dan kawan-kawannya atau energi lainnya.

Tentu kita pernah mendengar ada orang yang melihat atau bertemu makhluk halus. Sebenarnya, hal ini terjadi karena makhluk tersebut memang sengaja menampakkan dirinya, entah karena iseng, coba mengganggu, memberitahu keberadaannya supaya tempatnya tidak diusik, atau mungkin sekedar mencoba "kekuatannya". Lelembut ini sesungguhnya telah melakukan perjalanan antar dimensi. Dan Untuk melakukan hal tersebut, ia harus menggunakan energi yang besar. itulah sebabnya mengapa tidak setiap hari dan tidak di semua tempat terjadi penampakan. Nampaknya, setelah melakukan penampakan, mereka harus beristiahat untuk memulihkan energinya.

Sebagai catatan, penampakan tidaklah sama dengan perjalanan suatu mahluk dalam dimensinya. Perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain adalah pekerjaan yang mudah bagi makhluk yang berada di dimensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan dimensi dari suatu tempat tersebut berada. Ia sebenarnya tidak melakukan perjalanan apapun. Segalanya berada dalam lingkup dimensinya. 
Sedangkan penampakan adalah upaya suatu makhluk agar mahluk yang berada di dimensi yang lebih tinggi atau lebih rendah dapat melihatnya. Tindakan inilah yang disebut juga perjalanan antar dimensi.

Memang ada juga diantara makhluk tersebut yang telah berevolusi sehingga dirinya memiliki energi yang tak terbatas, yang memungkinkannya untuk melakukan perjalanan antar dimensi sewaktu-waktu.Tapi biasanya makhluk semacam ini justru lebih memilih untuk terus melakukan meditasi dan tidak melakukan "show-off force" lagi.

Begitupun umat manusia. Beberapa (banyak?) orang yang telah memiliki kemampuan mengakses energi alam semesta secara sempurna, baik diperoleh sebagai karunia dari Tuhan, maupun karena melakukan olah spiritual.
Cakra-cakra Illahinya telah terbuka dan aktif hingga ke tataran tak terhingga, demikian pula jalur energinya telah berkembang ke tak terhingga, sehingga energi alam semesta menggelontor terus menerus kedalam dirinya.

Bagi mereka tak ada lagi batasan jarak, ruang, dan waktu. Masa lalu, masa depan, kemarin, dan lusa adalah saat ini, hari ini. Ketika ia sedang berada jauh di pedalaman Kalimantan, dalam sekejap ia bisa berada ditengah-tengah penonton pertandingan liga inggris di Old Trafford atau di bawah guyuran lampu di Las Vegas.

Pernah mendengar ceritera adanya seseorang yang beberapa menit sebelumnya berbicara di depan sekelompok orang di Surabaya, beberapa menit kemudian orang tersebut menghadiri acara di Jakarta? atau ceritera mengenai seseorang yang diketahui pada satu waktu yang sama tetapi terlihat di dua tempat yang berbeda? Omong kosongkah? kisah isapan jempol? mimpi? ngelindur? Halusinasi?

Tidak. Dengan ENERGI yang memadai, seseorang tidak lagi mengenal batasan ruang, jarak, dan waktu. Ia dengan leluasa melakukan perjalanan antar dimensi dan memunculkan dirinya di dimensi manapun yang ia mau. Bahkan di beberapa tempat, ruang, waktu, dan dimensi yang berbeda sekaligus.
Beberapa guru spiritual dan guru cahaya, yang merasa bahwa bumi kita ini sudah demikian kotornya, memilih "pindah" dan melangsungkan hidupnya di alam semesta yang dia mau, melanjutkan meditasinya, menikmati segala keindahan relasinya dengan Sang Maha Pencipta. Sesekali menemui manusia yang tengah melanglang semesta dan mengungkapkan rahasia semesta serta mengajarkan konsepsi tentang kehidupan yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

Di dunia nyata, jika kita mampu memiliki energi sedemikian, maka nampaknya tidak perlu lagi kita berangan-angan memiliki mobil mewah, membeli pesawat terbang, mengumpulkan uang untuk biaya perjalanan, atau dipusingkan dengan harga BBM yang melambung sementara jumlahnya pun semakin menipis dan menimbulkan polusi yang makin merusak bumi kita ini. Dengan ENERGI, kita leluasa melakukan perjalanan kemanapun, kapanpun.

Saturday, March 21, 2009

CAHYA PRAMUDHITA

Pramudhita atau pramudita menurut kamus bahasa sansekerta berarti alam semesta, namun ada pula yang mengartikannya sebagai kebahagiaan. Apapun makna yang dipilih, dengan tambahan kata Cahya atau cahaya, tetap memiliki arti yang baik: Cahaya Alam Semesta atau Cahaya Kebahagiaan.

Semoga blog ini juga dapat memberikan cahaya bagi anda semua, warga alam semesta, dan memberikan cahaya kebahagiaan bagi hidup anda.